Sleman – Pasca kecelakaan air akibat susur sungai di Sungai Sempor, Donokerto, Turi, Sleman, yang menelan korban jiwa siswa SMP Negeri 1 Turi, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X melakukan peninjauan terkait keadaan terkini di posko bantuan pada Sabtu (22/02) siang. Sri Paduka juga melakukan peninjauan di Posko PMI DIY dan berkoordinasi dengan BPBD DIY.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub DIY juga menyambut Menkopolhukam Mahfud MD yang turut hadir di SMP Negeri 1 Turi dan. Kedatangan Mahfud juga bertujuan untuk meninjau kondisi terkini di lokasi kejadian serta memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Sri Paduka dan Mahfud MD, selanjutnya melakukan pertemuan bersama dengan Bupati Sleman, Sri Purnomo, serta Kepala SMP Negeri 1 Turi, Tutik Nurdiana. Pertemuan berlangsung tertutup.
“Kepala Sekolah, dewan guru, dan orang tua siswa yang meninggal, saya menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya,” ujar Mahfud saat ditemui usai pertemuan. Mahfud juga menyampaikan bahwa semua musibah adalah skenario Tuhan.
Oleh karena itu, Mahfud menghimbau agar jangan terlalu menyesali, melainkan tetap berprasangka baik dan menyadari bahwa hal ini adalah musibah.
Saat disinggung mengenai hukuman yang akan diterapkan terkait dugaan kelalaian pembina pramuka, Mahfud menerangkan, “sudah pasti itu ada aturannya, kalau lalai seperti apa, kalau sengaja seperti apa, dan kalau tidak sengaja seperti apa. Harus dikembalikan kepada proporsinya masing-masing,” tutup Mahfud.
Sedangkan Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana mengaku kegiatan ekstrakulikuler pramuka susur sungai tersebut di luar sepengetahuannya. “Jujur, saya memang tidak mengetahui kegiatan susur sungai kemarin itu. Mereka (pembina pramuka) tidak bilang karena mungkin menganggap susur sungai itu hal biasa,” terang Tutik. (dh/ Humas DIY)
662 total views, 4 views today