Jogjakarta – Permasalahan yang krusial dalam ketersediaan pasokan pangan di DIY adalah panjangnya rantai distribusi ( petani-pengepul-pedagang besar- grosir-pedagang eceran- konsumen ) dan kuatnya peranan pedagang perantara
(meddle man) terutama pedagang besar dan distributor.
Hal tersebut disampaikan Gubernur
DIY Hamengku Buwono X ddalam
sambutan tertulisnya yang dibacakan
Wakil Gubernur Paku Alam X ketika
memimpin Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi ( Monev Roadmap) TPID DIY Tahun 2020-2021 siang tadi di Gedung Pracimosono sisi barat, Kepatihan Yogyakarta yang dihadiri Pejabat Bank Indonesia Cabang Yogyakarta, Pakar dari
UGM Kepala OPD di Lingkungan DIY dan Kabupaten/Kota se DIY.
Wakil Gubernur DIY menyampaikan bahwa panjangnya rantai distribusi cukup memprihatinkan, dan bisa jadi terjadi karena pedagang besar dan distributor pangan dari luar daerah membeli hasil pertanian DIY, untuk kemudian memasok kembali komoditas tersebut ke pasar DIY.
Disisi lain, pedagang eceran di pasar- pasar utama DIY sangat tergantung dari pemasok, dan mereka cenderung tidak memiliki posisi tawar yang baik terhadap pedagang besar maupun distributor. (red/ sumber// jogjaprov.go.id// hms/tim)
556 total views, 2 views today